Apakah sablon digital itu....???
Sablon digital bukan merupakan hal khusus tapi merupakan salah satu teknik dalam proses menyablon atau memindahkan gambar dari komputer atau design pada media kain (dalam hal ini kita bicara garmen). 

Pada awalnya orang menggunakan screen untuk memindahkan tinta pada kain, cara ini memang tidak mudah dan perlu keahlian khusus. 

Dari sinilah akhirnya berkembang teknik-teknik lain yang bertujuan untuk memudahkan proses pemindahan tinta pada kain. 

Dan salah satu perkembangan itu adalah sablon digital berbasis transfer paper (sebenarnya sudah ada juga screen digital yang proses kerjanya sama dengan manual screen tapi lebih mudah dan canggih, akan tetapi alatnya masih mahal).

Apakah sablon digital itu ? 
Sablon digital adalah teknik menyablon dengan menggunakan transfer paper dan mesin heat press. Sablon berbasis transfer paper inilah yang akhirnya dikenal sebagai sablon digital karena dia tidak menggunakan screen dan proses pemindahan warnanya hanya sekali naik. 

Peralatan apa saja yang diperlukan?
Peralatan yang diperlukan adalah komputer sebagai media design, printer sebagai alat pencetak, transfer paper sebagai media cetak design, mesin heat press sebagai alat untuk memindahkan design pada kain. Selain peralatan utama tersebut biasanya dibutuhkan juga peralatan pendamping seperti gunting, cutter, masking tape, plastik penahan panas, dsb.

Apakah sablon digital itu....???
Bagaimana proses sablon digital?
Proses sablon digital sangat singkat yaitu design di cetak di atas transfer paper menggunakan printer kemudian kertas transfer tersebut dipress bersama kain (atau media lain seperti keramik: syarat tahan panas) dengan tekanan dan panas tertentu selama kurang lebih 15-30 detik. 

Dinginkan kemudian kelupas plastik penahan panasnya dan gambar akan menempel di atas media yang diinginkan.

Kelebihan sablon digital :
1. Proses pengerjaan mudah dan cepat. 
2. Mampu menyablon satuan dan dengan warna yang sulit seperti photo. 
3. Lebih simple dibandingkan sablon manual 

Hal-hal yang mempengaruhi kualitas yang dihasilkan:
1. Jenis transfer paper, semakin bagus transfer paper yang kita pakai maka hasilnya akan lebih cemerlang. Bagus disini memiliki beberapa dimensi antara lain dari segi warna, dari segi ketahanan sehingga tidak mudah rontok, dari segi kelenturan sehingga mampu mengikuti kontur kain 

2. Tinta, apapun tinta yang anda pakai baik itu sublime, solvent ataupun dye akan memberikan hasil yang bagus jika anda menggunakan tinta yang berkualitas. Tapi jika setelah press warnanya bagus akan tetapi setelah sejam menjadi buram maka dapat dipastikan itu tintanya kurang bagus karena menunjukkan tinta masih menguap walau proses pemanasan sudah dihentikan. 

3. Proses pressing, dalam press kaos system digital hal yang harus kita perhatikan adalah tekanan, suhu dan waktu press. Secara umum tekanan adalah sama yaitu sekitar 5 bar atau kalo diterjemahkan cukup keras, sedangkan untuk suhu tergantung jenis kainnya, untuk menghasilkan hasil yang maksimal anda harus menyesuaikan dengan jenis kertas transfer yang anda pakai. 

Komponen biaya untuk Sablon Digital:
a. Tinta 
b. Bahan sablon bisa berupa transfer paper, tinta garment, dll 
c. Biaya tambahan seperti masking dan penguat 

Dengan menggunakan sablon digital sebagai teknik sablon, maka produk digital sablon dijual secara eklusif dan unik dari segi design, segi kemudahan permintaan cetak dsbnya. 


Sablon Discharge (Sablon Cabut Warna)....!!!
Dalam dunia printing atau sablon ada banyak teknik sablon, dan salah salah satunya adalah teknik sablon discharge. Teknik sablon discharge atau lebih dikenal dengan teknik cabut warna adalah teknik membuang warna asli kain dan mengubahnya dengan warna tinta sablon. 

Hasil dari teknik sablon discharge menyatu dengan serat kain karena hasil dari sablonan masuk dalam serat kain. Teknik sablon discharge menggunakan tinta khusus yaitu tinta yang water base atau tinta yang berbasis air. 

Tujuan dari pemakaian tinta yang bersifat water base ini karena tinta ini mempunyai tingkat penyerapan yang tinggi pada serat kain sehingga mampu menyatu dengan serat kain. Tinta khusus yang water base ini juga berfungsi untuk menghilangkan warna dasar kaos dan menggantinya dengan warna tinta.

Teknik sablon discharge atau cabut warna sangat baik diterapkan pada kaos yang berbahan cotton 100% karena sifat dari cotton yang mempunyai penyerapan sempurna terhadap air sehingga warna yang dihasilkan sesuai dengan warna tinta sablon. Berbeda dengan teknik sablon lain dimana hasil sablonan hanya pada permukaan kain saja, tidak terserap masuk dalam pori-pori kain sehingga hasil sablonan seperti terpisah dengan kain.

Kelebihan dari teknik sablon discharge adalah hasil sablonan yang menyatu dengan kain dan tidak nampak seperti sablonan pada umumnya yang hanya pada permukaan saja dan lebih mudah mengelupas atau rontok. Teknik sablonan ini banyak disuka karena hasil sablonan lebih awet dan tidak kaku karena hasil sablonan yang menyatu dengan serat kain. Karena alasan inilah teknik sablon discharge banyak digunakan pada kaos-kaos distro yang kebanyakan adalah kaos-kaos yang berbahan cotton combed dan kaos-kaos dengan harga yang relatif lebih mahal.

Sablon Discharge (Sablon Cabut Warna)....!!!
Sablon Discharge
Teknik sablon discharge termasuk dalam kategori teknik sablon yang sulit, terlebih lagi jika diterapkan pada gambar-gambar yang mempunyai detail yang rumit dan warna yang beragam. Oleh karena itu hasil sablonan dengan teknik discharge ini banyak diterapkan pada gambar-gambar yang sederhana baik warna maupun detailnya bahkan biasanya hanya satu warna saja. Mengingat teknik sablon ini merupakan teknik yang sulit, maka kita harus mendapatkan pelatihan khusus untuk mendapatkan pengetahuan tentang teknik sablon discharge.

Tidak semua warna kain bisa dilakukan sablon cabut warna ini. Ada beberapa warna yang sulit dicabut dari kain, diantaranya adalah warna biru, ungu dan hijau. Untuk kain yang memiliki warna tidak terlalu terang masih bisa digunakan untuk teknik sablon discharge. Bila anda ingin menyablon kain warna putih maka penggunaan pigmen warna putih dapat digunakan untuk teknik ini meskipun warna kain tidak aka tercabut 100% dan akan menghasilkan efek seperti 2 lapisan warna putih dengan salah satu lapisan akan terlihat lebih buram.

Dikarenakan tinta discharge ini menggunakan bahan kimia ZFS (Zinc Formaldahyde Sulfoxylate) maka pakaian hasil sablon discharge ini harus dicuci terlebih dahulu sebelum dipakai. Karena zat ini bisa menimbulkan iritasi pada mata dan kulit.

Kelebihan dari sablon discharge adalah:
  • Hasil sablon sangat lembut
  • Warna yang dihasilkan lebih indah alami
  • Pengerjaannya yang relatif mudah
  • Sangat bagus untuk menyablon pada pakaian warna gelap
  • Teknik yang unik dalam menyablon

Kelemahan Sablon Discharge:
  • Sulit dilakukan untuk menyablon desain yang full color
  • Teknik sablon ini tidak cocok untuk desain yang tingkat kedetailannya tinggi atau pada desain yang memiliki bagian-bagian yang halus.
  • Akurasi untuk mencocokan denagn masing-masing warna desain sangat sulit.
  • Tidak bekerja dengan baik pada semua warna, seperti warna biru dan ungu.
  • Tidak diaplikasikan pada semua jenis kain, yang terbaik adalah kain atau kaos polos yang berbahan katun 100%.


Tambahan :
Teknik sablon discharge yang pertama harus diperhatikan adalah bahan. Jenis celupan bahan harus reaktif. Maka saat beli bahan ke toko, bilang beli bahan yang raktif. Sebab kalau pewarna kain sulfur hasil discharge tidak akan maksimal dan cenderung gagal.

Jenis cat nya bisa pakai extender, lalu diberika obat discharge-nya kalau di Bandung biasa pakai namanya ordoles. Cukup 3 persen. Campurkan dan aduk dengan rata, ingat tinta yang sudah dicampur ordoles hanya mampu bertahan 4 jam untuk hasil yang maksimal

Pengeringan saat di meja sablon jangan terlalu kering oleh hairdryer atau hot gan, justru harus cenderung masih basah catnya. System pengeringannya adalah saat cat masih basah lalu hot pres dengan panas 160 derajat selama 30 detik. Dimana obat discharge akan beroksidasi dengan bahan yang reaktif

Supaya hasil sablon discharge pada kaos awet maka anda harus melakukan perawatan yang benar. Karena material kaos polos yang dipakai untuk teknik sablon discharge adalah kaos cotton, maka perawatannya hampir sama dengan kaos polos lainnya, antara lain: tidak merendamnya terlalu lama, tidak menggunakan pemutih, tidak menyikat dan memerasnya terlalu kencang, tidak menggunakan mesin cuci baik untuk pencucian maupun pengeringan dan menjemurnya dengan cara dibalik.
Dalam dunia cetak saring atau printing ada beberapa tahapan yang harus dilalui dari urusan pra cetak, peralatan sampai finishing. rasanya perlu mengetahui proses cara cetak sablon kaos. 

Kualitas bahan sangat menentukan kualitas akhir dari hasil produksi. Contoh, bahan katun combed memiliki gramasi yang beragam, mulai dari 20S, 24S dan 30S. 

Semakin besar gramasinya maka kain semakin ringan dan tipis. Ada beberapa teknik dalam menyablon kaos, yaitu teknik manual dan digital printing. Teknik sablon kaos manual, dimana proses dilakukan dengan proses cetak manual menggunakan screen dan rakel. 

Berikut merupakan tahapan bagaimana belajar cara menyablon kaos distro atau sablon kaos manual.

Menyablon kaos cara manual....!!!
1. Setting Desain Kaos 
Siapkan desain kaos yang akan di sablon sebelum dicetak sablon, kemudian edit desain kaos menjadi film sablon atau klise film sablon yang siap dicetak sablon berdasarkan warna masing-masing.

Dalam hal ini desain kaos harus di proses melalui pecah warna atau separasi warna tergantung desain kaosnya bisa berupa sablon vektor atau berupa sablon raster, anda bisa membuat pecah warna menggunakan program coreldraw atau photoshop.


2. Tahap pra-afdruk
Tahapan ini meliputi pembersihan dan persiapan screen. Siapkan alat-alat sablon yang dibutuhkan seperti sabun colek, air, kain spon. Cuci screen sablon menggunakan air dan sabun kemudian di lap dengan menggunakan kain spon. Setelah bersih, screen harus dikeringkan dengan menjemurnya di sinar matahari, hal ini perlu karena sebelum di afdruk screen harus benar-benar bersih dan kering.

Menyablon kaos cara manual....!!!
3. Tahap afdruk 
Tahap ini meliputi pemberian obat, pembakaran screen, dan pencucian obat pada screen. Siapkan alat-alat antara lain screen, obat afduk, kipas angin/hairdryer, alat perata screen/penggaris.

Campur obat afdruk cairan merah dan putih kemudian masukan sedikit demi sedikit pada screen dan ratakan setipis-tipisnya, kemudian screen dikeringkan dengan menggunakan kipas angin atau hairdryer.

Proses pengeringan ini screen tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung, untuk itu dianjurkan pengeringan di ruang tertutup/gelap.

4. Tahap pembakaran screen. 
Proses selanjutnya siapkan materi seperti kaca, desain kaos yang telah diedit, screen, busa screen, papan. Ambil Papan, taruh busa di atas papan lalu ambil screen yang telah kita siapkan kemudian taruh screen lalu letakkan gambar yang telah diedit dan tempel diatas screen, sebelum desain kaos tersebut ditempel di screen terlebih dahulu olesi dengan minyak goreng, hal ini dilakukan agar kertas pada gambar akan tembus sinar. setelah itu taruh kaca diatas screen.

Kemudian sinari screen dengan sinar matahari. Didalam penyinaran waktu yang dibutuhkan antara 15 sampai 20 detik (tergantung panas dan tidaknya terik matahari) karena jika terlalu lama dalam penyinaran, pemfilm-an screen akan gagal atau sulit untuk ditembus. setelah screen kita sinari, maka screen tersebut harus dicuci untuk membersihkan bekas obat. Dalam pencucian membutuhkan alat penyemprot, biasanya menggunakan semprotan untuk memandikan burung, alat ini digunakan untuk membuka desain atau gambar yang terdapat pada screen sablon kaos

Menyablon kaos cara manual....!!!
5. Tahap penyablonan 
Pada tahap ini, alat-alat yang dibutuhkan antara lain: screen (yang telah difilm),cat, meja sablon (jika diperlukan, rake l(alat penggesut), bahan (kaos).

Ambil screen dan setelah itu taruh kain yang akan disablon diatas meja, tuang cat pada screen secukupnya kemudian gesut menggunakan rakel. maka jadilah hasil sablonan. 

Perlu diperhatikan, selain bahan kaos yang berkualitas bagus seperti combed, cat sablon juga sangat mempengaruhi hasil sablonan, misal menggunakan cat rubber (karet), ada cat tertentu yang akan menghasilkan kualitas yang bagus, tentunya cat yang tidak mudah pecah. beberapa cat rubber yang kualitasnya jelek sudah kelihatan apabila diraba akan terlihat kaku, kasar dan tentu saja mudah pecah.
press kaos

Menyablon kaos cara manual....!!!
6. Setelah kaos selesai disablon, 
Tahap finishing sablon kaos adalah dengan menggunakan mesin press. Kenapa harus di press?...... karena dengan proses press yang suhunya diatas 100 derajat akan menghilangkan kadar air yang terdapat dalam cat sablon dan akan menghasilkan kualitas sablon yang lebih rapat dan akan terasa halus jika diraba. Tidak semua produk sablon kaos dipasaran melalui tahap ini.

Semoga bermanfaat...


Sebelumnya perlu diketahui sablon manual jenisnya ada 2 macam, berbasis air dan berbasis minyak, berbasis air contohnya sablon kaos, kalau berbasis minyak misal sablon kertas atau sablon plastik

Untuk bahan bahan yang harus disiapkan untuk belajar sablon manual adalah :
Obat Afdruk Film, macam2 merk nya, ada Ulano, ada Photosol dll sebelum beli tentukan dulu media yang akan disablon, nantinya akan menggunakan metode berbasis air atau minyak, karena obat afdruk untuk kedua metode ini berbeda.

Tahapan-tahapan dalam menyablon....!!!
Tinta sablon, ini juga macam2 bentuknya, kalau yang untuk kaos ada tinta karet, tinta timbul dsb, kalo tinta untuk basis minyak ada yang untuk plastik, ada yang untuk kertas, jadi tentukan dulu media nya :)

Cairan pengencer tinta, ada M3, M4, M3 Super, M4 Super
Cairan Pembersih Obat Afdruk, biasanya menggunakan pemutih pakaian, selain murah juga cepat bersih :)

Kalau sudah siap semuanya, ada hal lain yang harus disiapkan, seperti pada gambar disamping
Klise Film yang akan disablon, bisa dari kalkir / mika
Kain Screen
Bingkai Screen (sekarang banyak yang jual sudah jadi satu antara screen dan bingkai.
Rakel sablon.
Tinta.

Tahapan-tahapan dalam menyablon
Untuk Mendapatkan Hasil cetak Sablon yang sesuai dengan keinginan Anda, maka penting untuk mengenal dan menerapkan langkah / tahapan yang benar dalam Proses Menyablon

1. Tahapan Pra Cetak, yang termasuk dalam tahapan ini adalah :

Proses Design
Proses ini berkaitan dengan ide atau gagasan anda yang diwujudkan dalam suatu suatu proses pencitraan sehingga ide / gagasan anda tersebut akhirnya memiliki bentuk yang konkret ( biasanya disebut design / artwork ).

Misalkan, anda memiliki sebuah gagasan akan sebuah gambar monyet yang sedang memakan pisang dan anda ingin menambahkan sebuah dialog lucu yang diucapkan oleh monyet tersebut. Pada saat itu, gambaran tersebut hanya ada di benak / imajinasi anda dan belum memiliki bentuk pencitraan yang konkret.

Nah tugas anda selanjutnya adalah mewujudkan gambaran tersebut kedalam bentuk yang konkret, bagaimana caranya ? ada beberapa teknik, misalnya : dengan photography ( mengambil photo monyet yang sedang makan pisang ), dengan gambar tangan ( hand drawing ), dan lain sebagainya.

Pada intinya adalah, proses design mengubah ide / gagasan anda menjadi bentuk yang lebih konkret, yang dapat dilihat oleh semua orang ( kecuali orang buta dan rabun ), dan tujuan akhirnya untuk proses menyablon adalah agar design anda tersebut dapat diolah menjadi Film / Klise Sablon.

Pembuatan Film / Klise Sablon
Sekarang anda telah memiliki design yang siap untuk dicetak, langkah selanjutnya adalah mengolahnya menjadi Film / Klise Sablon.

Proses Stencil / Afdruk
Setelah anda memiliki Film / Klise Sablon, maka saatnya untuk memindahkan gambar / image yang tercetak di film sablon tersebut ke screen, melalui apa yang disebut proses afdruk.

Persiapkan Meja Kerja anda
ini sangat penting sebelum anda memulai proses pencetakan, sehingga saat anda sedang mencetak nanti tidak akan terganggu dengan kegiatan lainnya, misalnya tiba – tiba tinta yang anda gunakan habis, atau anda lupa untuk menyediakan tempat untuk pengeringan media yang baru dicetak, dan lain sebagainya.

2. Tahapan saat Cetak
Saat mencetak yang perlu anda perhatikan adalah penggunaan teknik sapuan rakel yang benar. Karena tugas mencetak sebenarnya sangat sederhana yaitu memindahkan tinta ke media yang diinginkan melalui kain saring / screen.

Selain itu, pelajari sifat – sifat dari tinta cetak yang sedang anda gunakan, karena tidak setiap tinta memiliki karakteristik yang sama. Parameter yang mungkin anda perlu ketahui adalah : kecepatan tinta untuk mengering, biasanya ini menjadi kendala karena tinta yang mengering terlalu cepat di screen akan menghambat proses pencetakan, anda perlu melancarkan kembali pori – pori kain saring / screen yang telah tersumbat oleh tinta yang telah mengering tersebut, karena bila tidak maka hasil cetak tidak dapat terbentuk dengan sempurna.

Catatan : salah satu kelebihan dari tinta plastisol yang digunakan dalam penyablonan t-shirts adalah bahwa tinta jenis ini tidak akan mengering, bahkan bila anda meninggalkannya diatas screen dalam jangka waktu yang lama, karena tinta jenis ini membutuhkan proses curing untuk mengeringkannya.

3. Tahapan Pasca Cetak
Ada tiga hal ( bisa lebih ) yang biasanya perlu anda lakukan setelah anda selesai melakukan pencetakan, yaitu :

Proses Drying
Setiap tinta cetak memerlukan waktu untuk mengering dengan sempurna, bahkan bila anda memegang tinta tersebut dan permukaannya anda rasa telah mengering, belum tentu tinta tersebut telah kering dengan sempurna, oleh karena itu penting untuk mengenal karakteristik tinta cetak yang anda gunakan. Untuk proses ini anda dapat melakukannya dengan melalui proses alami ( penjemuran – cukup diangin –anginkan saja ) atau dengan bantuan mesin ( kipas angin, blower, dsb. ).

Proses Curing
Proses ini memerlukan alat – alat yang khusus untuk dapat mengeringkan jenis – jenis tinta tertentu. Seperti misalnya tinta jenis plastisol yang perlu melalui proses pemanasan dalam temperatur yang sangat panas ( sekitar 143 – 166 0 C ), biasanya dengan menggunakan mesin conveyer atau flash heater. Untuk Tinta Karet / GL / Rubber, juga memerlukan proses curing, dengan menggunakan mesin hot press yang dapat diatur panas temperaturenya ( sekitar 110 – 130 0 C ).

Catatan :
Banyak praktisi sablon yang sering mengabaikan atau tidak melakukan proses ini dengan cara yang benar, sehingga mengakibatkan buruknya mutu hasil cetak. Bila hasil cetak / print ternyata pecah – pecah, luntur, pudar, dsb., mungkin ada yang salah dengan tahapan pengeringan atau curing yang anda lakukan.

Proses Burning / Pengopenan
Ada jenis – jenis tinta tertentu yang membutuhkan treatment seperti ini, pada dasarnya proses ini membakar / memanggang tinta tersebut sehingga mencapai titik pengeringan yang sempurna.

Eu mei solum oporteat eleifend, libris nominavi maiestatis duo at, quod dissentiet vel te. Legere prompta impedit id eum. 

Te soleat vocibus luptatum sed, augue dicta populo est ad, et consul diceret officiis duo. Et duo primis nostrum. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. 

Etiam id libero non erat fermentum varius eget at elit. Suspendisse vel mattis diam. Ut sed dui in lectus hendrerit interdum nec ac neque. Praesent a metus eget augue lacinia accumsan ullamcorper sit amet tellus. 

Duis cursus egestas hendrerit. Fusce luctus risus id elit malesuada ac sagittis magna tempus. Sed egestas fringilla turpis at ullamcorper. Pellentesque adipiscing ornare cursus. Aliquam a nulla sapien. Sed facilisis ultricies purus, sed dapibus eros auctor vel. Phasellus et est nibh. 

Sed sagittis neque vel magna euismod ut vulputate sapien tempus. Fusce feugiat condimentum nulla. Aliquam quis convallis nunc. Nulla eu eros quam. Heading H1Suspendisse elementum tincidunt mi, non dictum nibh molestie a. In placerat rutrum felis, eu lacinia nunc eleifend vitae.
Eu mei solum oporteat eleifend, libris nominavi maiestatis duo at, quod dissentiet vel te. Legere prompta impedit id eum. 

Te soleat vocibus luptatum sed, augue dicta populo est ad, et consul diceret officiis duo. Et duo primis nostrum. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. 

Etiam id libero non erat fermentum varius eget at elit. Suspendisse vel mattis diam. Ut sed dui in lectus hendrerit interdum nec ac neque. Praesent a metus eget augue lacinia accumsan ullamcorper sit amet tellus. 

Duis cursus egestas hendrerit. Fusce luctus risus id elit malesuada ac sagittis magna tempus. Sed egestas fringilla turpis at ullamcorper. Pellentesque adipiscing ornare cursus. Aliquam a nulla sapien. Sed facilisis ultricies purus, sed dapibus eros auctor vel. Phasellus et est nibh. 

Sed sagittis neque vel magna euismod ut vulputate sapien tempus. Fusce feugiat condimentum nulla. Aliquam quis convallis nunc. Nulla eu eros quam. Heading H1Suspendisse elementum tincidunt mi, non dictum nibh molestie a. In placerat rutrum felis, eu lacinia nunc eleifend vitae.
Eu mei solum oporteat eleifend, libris nominavi maiestatis duo at, quod dissentiet vel te. Legere prompta impedit id eum. 

Te soleat vocibus luptatum sed, augue dicta populo est ad, et consul diceret officiis duo. Et duo primis nostrum. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. 

Etiam id libero non erat fermentum varius eget at elit. Suspendisse vel mattis diam. Ut sed dui in lectus hendrerit interdum nec ac neque. Praesent a metus eget augue lacinia accumsan ullamcorper sit amet tellus. 

Duis cursus egestas hendrerit. Fusce luctus risus id elit malesuada ac sagittis magna tempus. Sed egestas fringilla turpis at ullamcorper. Pellentesque adipiscing ornare cursus. Aliquam a nulla sapien. Sed facilisis ultricies purus, sed dapibus eros auctor vel. Phasellus et est nibh. 

Sed sagittis neque vel magna euismod ut vulputate sapien tempus. Fusce feugiat condimentum nulla. Aliquam quis convallis nunc. Nulla eu eros quam. Heading H1Suspendisse elementum tincidunt mi, non dictum nibh molestie a. In placerat rutrum felis, eu lacinia nunc eleifend vitae.
Eu mei solum oporteat eleifend, libris nominavi maiestatis duo at, quod dissentiet vel te. Legere prompta impedit id eum. 

Te soleat vocibus luptatum sed, augue dicta populo est ad, et consul diceret officiis duo. Et duo primis nostrum. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. 

Etiam id libero non erat fermentum varius eget at elit. Suspendisse vel mattis diam. Ut sed dui in lectus hendrerit interdum nec ac neque. Praesent a metus eget augue lacinia accumsan ullamcorper sit amet tellus. 

Duis cursus egestas hendrerit. Fusce luctus risus id elit malesuada ac sagittis magna tempus. Sed egestas fringilla turpis at ullamcorper. Pellentesque adipiscing ornare cursus. Aliquam a nulla sapien. Sed facilisis ultricies purus, sed dapibus eros auctor vel. Phasellus et est nibh. 

Sed sagittis neque vel magna euismod ut vulputate sapien tempus. Fusce feugiat condimentum nulla. Aliquam quis convallis nunc. Nulla eu eros quam. Heading H1Suspendisse elementum tincidunt mi, non dictum nibh molestie a. In placerat rutrum felis, eu lacinia nunc eleifend vitae.